Jenis tanah di
Kabupaten Demak terdiri dari :
1.
Alluvial hidromorf.
Jenis tanah ini terdapat di sepanjang pantai
Demak, berwarna
kelabu, coklat dan hitam. Permukaan alluvial ini
terbentuk dari sedimentasi lumpur yang dibawa melalui
sungai-sungai. Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap
air,
dan permeabel sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian. Ciri-ciri
tanah alluvial yaitu, jenis tanah masih muda, belum mengalami
perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka, dan kesuburan
umumnya sedang hingga tinggi.
2.
Regosol,
Tanah regosol adalah tanah yang terbentuk akibat
pelapukan batuan yang mengandung abu vulkanik. Jenis tanah masih muda, belum mengalami deferensiasi horison, bersifat
subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6 – 7, cenderung
gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi.
Jenis tanah ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Karangawen dan Mranggen.
3.
Grumosol.
Grumusol adalah tanah yang
berasal dari batuan induk kapur dan batuan vulkanik, sehingga kandungan organiknya
rendah. Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna
kelabu hingga hitam, PH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim
kemarau. Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Bonang,
Wedung, Kebonagung, Mijen, Karanganyar, Gajah, Demak, Wonosalam, Dempet dan
Sayung.
4.
Mediteran.
Jenis tanah ini bersifat tidak subur,
terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Terdapat di
Kecamatan Karangawen dan Mranggen.
Dari empat jenis tanah yang ada di Kabupaten Demak, sebagian besar wilayah berjenis
tanah grumosol menjadi keras dan retak-retak pada musim kemarau, yang berakibat sulit
digarap. Pada musim penghujan tanahnya lekat sekali, volumenya membesar, sehingga
memerlukan sistem drainase yang memadai. Pada daerah tertentu kondisi air tanah
menjadi asin yang disebabkan oleh intrusi air laut, terutama pada daerah dekat pantai
dan sungai/saluran pembuangan, hal ini dapat mempengaruhi usaha pertanian.
Sementara itu, pada daerah pesisir, daratannya berjenis tanah alluvial. Tanah yang berasal dari endapan lumpur ini bersifat muda dan labil. Sehingga sangat rentan terhadap erosi dan tekanan vertikal. Tidak heran, jenis tanah ini mudah mengalami landsubsidance akibat konsolidasi tanah akibat tekanan dari konstruksi bangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar