Rabu, 12 Juni 2013

Sepenting Apakah Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.


Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

     Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Bagi masing-masing pribadi, peta membantunya menentukan posisi suatu barang/tempat berada. Peta juga memberi kesadaran atas lingkungan dimana suatu barang/tempat berada. Bagi seorang pengampu wilayah seperti Desa, Kecamatan dan Kabupaten, peta tidak hanya membantu mengetahui posisi dan mengenali kondisi lingkungan suatu barang/tempat berada. Tetapi juga dapat menjadi penuntun dalam membuat strategic planning apa (program-program) yang akan dilakukan untuk mengembangkan wilayah tersebut. Peta yang benar juga dapat digunakan untuk menginventarisir jumlah bangunan, infrastruktur, sungai, dan macam-macam benda bumi lainnya.

Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:
·         Judul
·         Legenda
·         Orientasi/tanda arah
·         Skala
·         Simbol
·         Garis Astronomis
·         Inset

Jenis-jenis peta

·         Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1.     Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
2.     Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
3.     Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
·         Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Penting, Kita Harus Punya Peta

Karena pentingnya peta, maka desa, kecamatan dan kabupaten harus memiliki peta yang benar. Untuk maksud tersebut, kami dari beguron.blogspot.com dapat membantu Anda membuat peta yang dibutuhkan. Berikut ini adalah beberapa contoh peta yang pernah kami buat:

Citra Satelit Wilayah Desa

Peta Wilayah Desa

Peta Kecamatan

Peta Kabupaten

Peta Tematik






Perubahan Iklim, Dirasakan Tapi Diingkari



Beberapa waktu belakangan ini kita masih menyaksikan turunnya hujan yang cukup besar intensitasnya, meski mestinya saat ini sudah memasuki musim kemarau.  Beberapa waktu yang lalu, Bappeda Kabupaten Demak bekerjasaa dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Focus Group Discussion tentang perubahan iklim yang mengundang SKPD terkait di Kabupaten Demak, GMKG Semarang dan Professor Yohanes dari Univesitas Diponegoro.
        Memulai  diskusi, ibu dari BMKG menyatakan bahwa efek perubahan iklim tidak cukup signifikan di Semarang dan Demak. Menurut beliau, selama kurun waktu sepuluh tahun belakangan ini, BMKG telah menginventarisir kondisi cuaca tahunan. Hasilnya, hanya terjadi pergeseran awal atau akhir musim penghujan atau kemarau sebesar maksimal  1 dasarian (10 hari).
       Selanjutnya, Profesor Yohanes dari Teknik Sipil UNDIP menimpali bahwa hasil kajian yang dilakukannya menyebutkan bahwa  sea level rised  di semarang tidak signifikan selama sepuluh tahun terakhir, yaitu sebesar 7,5 cm. Artinya, setiap tahun hanya terjadi kenaikan muka air laut sebesar 0,75 cm. Mengenai abrasi, Yohanes menyatakan bahwa abrasi pantai sayung disebabkan oleh reklamasi pantai marina sepanjang 1 km ke arah laut yang mengakibatkan perubahan arah dan kecepatan ombak dan arus, sehingga berdampak pada wilayah di sekitarnya, termasuk Sayung. Hal ini diperparah oleh terjadinya pendangkalan di pelabuhan tanjung emas, yang selanjutnya dikeruk mengakibatkan perubahan arah dan kecepatan ombak dan arus yg semakin menggerus daerah Sayung.
         Data yang berhasil dihimpun oleh Yohanes menyatakan bahwa di Morosari garis pantai mundur 650 m selama 10 tahun. Sementara itu, mengenai masalah rob, di sayung dan semarang telah terjadi land subsidance yang cukup signifikan sehingga memberikan kontribusi terhadap rob.

Perubahan Iklim yang Dirasakan

Mulai lah diskusi menjadi menarik karena munculnya tanggapan dari SKPD dan masyarakat. Diawali oleh Sekretaris Bappeda Kabupaten Demak, Ir. Suyatman, MM., beliau menyampaikan data bahwa  Jembatan Kali Gonjol  terus dikejar oleh kenaikan air laut, sehingga saat ini nelayan tidak lagi bisa melalui di bawahnya. Padahal, desain jembatan dirancang sangat  jauh di atas sea level. Selanjutnya, di Sungai Sayung, telah dibangun bendungan penahan air laut beberapa tahun lalu. Namun, ternyata setelah dua tahun ini ternyata bendung penahan air laut sudah tidak mengatasi ketinggian muka air laut. Artinya, diakui atau tidak, faktanya telah terjadi kenaikan muka air laut yang sangat signifikan. Bahkan, dalam 2 tahun lebih dari 50 cm.

       Selanjutnya, Ir. Heri Wuryanto, MP., dari Dinas Pertanian menyatakan dengan tegas bahwa dampak perubahan iklim  untuk Demak adalah banjir akibat (badai
 la nina) dan kekeringan (sebagai efek dari badai el nino). Untuk mengantisipasi masalah itu, Dinas Pertanian mengadakan SLI (sekolah lapangan iklim) untuk memprediksi masa tanam yang tepat bagi petani.
        Perwakilan dari OISCA Ali Mahmud, menambahkan bahwa daerah Gebang, Kecamatan Bonang, yang sepuluh tahun lalu masih berupa sawah, kini telah berubah menjadi tambak. Selanjutnya, masih di Gebang, air laut sudah masuk jauh ke dalam, sampai 10 km dari hilir sungai.

Sadarkan dan Antisipasi

Biarpun BMKG dan para profesor berkata tidak atas perubahan-perubahan yang terjadi pada pola iklim  dunia, wa bil khusus Indonesia. Namun, faktanya para petani, nelayan, dan kita yang berhubungan langsung dengan panas terik matahari, hujan badai, dan angin kencang mengalami dampaknya. Maka, yang terpenting adalah bagaimana kita semua ini sadar akan kenyataan tersebut adalah nyata, dan selanjutnya berusaha mengantisipasi dampak yang ditimbulkannya. Untuk apa kita mengantisipasi? Agar diri kita, tempat tinggal kita, serta usaha bisnis, pertanian, dan perikanan selamat. 

Senin, 20 Mei 2013

SEBUAH OASIS KEBAJIKAN

Selaku anggota Panitia Seleksi Penasihat KPK sepanjang Februari hingga April lalu, kami berlima –Ahmad Syafi’i Ma’arif, Imam B. Prasojo, Slamet B. Riyanto, Yunus Husein, dan saya sendiri, berkali-kali ikut rapat di Lantai Tiga Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Rasuna Said, Kuningan. Di situ saya tak hanya bertemu dan bekerja dengan kelima pimpinan maupun jurubicara KPK, melainkan juga dengan sebagian staf mudanya.

Ada beberapa hal yang membuat saya terkesan. Hampir semua komponen KPK yang sempat berkali-kali saya jumpai di lantai tiga itu –pimpinan, staf, maupun bawahan-- memancarkan bukan hanya keakraban dan kerendah-hatian, melainkan juga kualitas, integritas, serta nafas keimanan. Pimpinan KPK (Abraham Samad, Busyro Muqaddas, dan terutama Bambang Widjoyanto atau Johan Budi yang memang berkantor di lantai yang sama), rekan-rekan se-Pansel, dan staf muda KPK yang mendukung atau membantu kerja kami boleh dikata selalu shalat di awal waktu, sendiri-sendiri maupun berjamaah. Dua atau tiga kali saya ikut shalat Jum’at di ruang terbuka lantai satu, selalu dengan khatib yang tak hanya cerdas melainkan juga alim.

Tetapi ada dua hal yang paling saya sukai di Lantai Tiga Gedung KPK ini. Pertama adalah makanan ringan berupa ubi rebus, kacang rebus, dan jagung rebus segar yang selalu tersedia sepanjang rapat. Katanya itulah suguhan standar sehari-hari bagi para pimpinan KPK. Kedua adalah ruang shalat kecil berpendingin dan berdinding kaca di depan lantai beton terbuka yang menghadap langsung ke Jalan Rasuna Said –lantai beton yang disebari pot-pot besar tanaman hijau segar. Meskipun mungkin muat paling banyak lima belas orang, ruang shalat ini tertata resik dan nyaman. Terasa plong, khusyuk, dan lapang tiap kali shalat di situ.

Hingga kini saya merasa bahwa ruang shalat di Lantai Tiga Gedung KPK itu –mungkin sama seperti Masjid Sunda Kelapa di Menteng-- adalah ibarat muazzin yang selalu memanggil-manggil tanpa suara!


Mochtar Pabottingi


Senin, 18 Maret 2013

Ironi di Sekitar Kita


Mario Teguh memang telah menginspirasi banyak orang, termasuk saya. Kali ini tentang ironi. Banyak ironi di sekitar kita. Mari kita berbagi pengetahuan tentang ironi yang dilakukan orang-orang lain di sekeliling kita, atau bahkan yang masih kita lakukan sendiri... Mudah-mudahan bisa jadi pencerahan buat kita.. Selanjutnya kita baca do'a : Allahumma arinalhaqqo haqqo warzuknat tiba'ah wa arinal bathila bathila wazuknat tinabah.. Amien...


Berikut ini adalah sebagian ironi yang mungkin Anda bisa tambahkan sendiri:

  1. Mengesampingkan orang jujur yang telah lama dikenalnya, dan mempercayai munafik yang baru dikenalnya;
  2. Mengangkat pemimpin yang tak cakap mengelola hidupnya dan menjatuhkan orang berilmu yang kompeten mengelola lingkungannya;
  3. Melindungi orang tua yang korup dan menutup masa depan orang muda berintegritas;
  4. Mensahabati orang-orang jahat yang siap menipu dan memusuhi orang-orang baik yang siap berkorban untuk negeri;
  5. Mengejar materi untuk kesejahteraan keluarga tetapi membiarkan keluarga hacur kurang perhatian;
  6. Menyerukan kejujuran dengan contoh-contoh kepalsuan;
  7. Mendidik anak bangsa dengan ajaran-ajaran yang membodohkan;
  8. Lebih takut pada yang memberi jabatan daripada kepada yang memberi kehidupan;


Kamis, 14 Februari 2013

Panen Lengkeng Itoh Experimen Pertama

Setelah lima bulan menunggu, akhirnya buah kelengkeng hasil eksperimen pertama bisa dipetik. Hasilnya, rasa buahnya luarbiasa, lebih enak dari lengkeng impor. Karakter buah lengkeng itoh yang ditanam di dataran rendah adalah manis, tidak eneg, wanginya ringan, dan ngelotok.


Sayangnya, kami hanya mendapatkan tiga tangkai buah lengkeng. Pada eksperimen pertama ini, kami gunakan pupuk perangsang pembungaan yang biasa dipakai untuk tanaman semangka, sehingga hasilnya sangat kecil.

Sebulan lagi lengkeng ekperimen kedua sudah bisa dipanen. Pada eksperimen kedua ini, kami memakai lengkeng booster yang dijual di toko trubus. Ada kemajuan, sekitar dua puluh tangkai buah insya Allah bisa kami nikmati. Ini pun belum memberi hasil maksimal. Mungkin dosisnya yang kurang atau mungkin kwalitasnya yang kurang bagus.

Belajar dari dua eksperimen sebelumnya, kami bulan depan akan mulai menggunakan paket pembuahan lengkeng dari Nongfeng. Mudah-mudahan kali ini bisa memberikan hasil yang memuaskan..

Selasa, 29 Januari 2013

Mengapa Memilih Usaha Agribisnis Domba


Usaha agribisnis bisa jadi menjadi sektor alternatif terbaik untuk menyelesaikan sebagian persoalan ketenagakerjaan di Indonesia. Peternakan adalah satu bidang agribisnis yang cukup menjanjikan keuntungan. Namun, perlu dipilih dengan cermat, usaha ternak apa yang tepat untuk anda. Salah-salah harapan memperoleh untung, malah menjadi rugi besar. 

Ternak domba merupakan satu pilihan terbaik untuk melakukan usaha agribisnis anda. Mengapa demikian? Mari kita ikuti ulasan berikut. Faktor penting untuk menjadi pertimbangan pemilihan usaha peternakan adalah (1). Permintaan pangsa pasar; (2). Biaya produksi; dan (3). Biaya Investasi.

Permintaan pasar merupakan faktor pertama yang harus dipertimbangkan oleh calon usahawan peternakan. Domba merupakan jenis ternak yang saat ini masih memiliki pangsa pasar yang luas. Untuk lokal dan nasional saja untuk konsumsi warung sate, aqiqah dan kurban, produksi domba masih kurang. Belum lagi pasar luar negeri, seperti untuk tujuan Timur Tengah sangat terbuka luas. Satu hal yang juga penting, selama ini pemerintah belum pernah membuka impor kambing/domba. Sehingga, harga bisa diharapkan tidak akan mengalami fluktuasi yang tajam sebagaimana terjadi pada sapi.

Biaya produksi dalam usaha peternakan adalah biaya pakan dan tenaga kerja untuk pemeliharaan. Ternak domba memiliki biaya pakan yang rendah, karena rumput dan hijauan daun bisa dikatakan sangat murah bahkan gratis. Tinggal menambahkan asupan tambahan berupa konsentrat atau suplemen fermentasi. Bandingkan dengan ternak ayam atau bebek yang biaya pakannya mahal dan harganya selalu naik.

Untuk tenaga kerja, usaha ternak domba saat ini telah mengenal teknologi fermentasi yang sangat mengurangi beban mencari rumput. Dengan teknologi suplemen organik Cair (SOC), kegiatan merumput tidak harus dilakukan tiap hari dan tidak harus rumput.  SOC mampu melakukan fermentasi segala jenis daunan, bahkan daun kering, jerami, dan debog pisang. Di samping itu, hasil fermentasi pakan bisa digunakan untuk beberapa hari. Dengan demikian, pekerja hanya perlu merumput sekali untuk digunakan sebagai pakan beberapa hari. 

Biaya investasi pada ternak domba adalah untuk membangun kandang yang baik dan untuk pembelian bibit ternak. Besar kecilnya nilai investasi bergantung pada jumlah ternak yang akan dipelihara. Artinya, kita bisa memulai usaha domba ini secara kecil-kecilan atau langsung besar. Kandang ternak menurut Afnaan dari MT. Farm, usia kandang harus dirancang untuk dapat bertahan minimal delapan tahun. Kurang dari itu, bisa jadi keuntungan yang diperoleh selama beberapa tahun akan habis untuk membangun kembali kandang yang terlalu cepat rusak.

Rabu, 16 Januari 2013

Teknik Sepeda Motor

Modul yang satu ini agaknya perlu dibaca tidak hanya untuk anak SMK, tapi juga bagus dibaca oleh kita-kita yang andalannya cuma sepeda.motor..download


 

Pengarang : Prof.Dr.Jalius Jama, M.Ed,dkk
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008
 

Download Peta Kabupaten Demak

1.  Peta Administrasi Kabupaten Demak. download ukuran asli;

Senin, 14 Januari 2013

Kepemimpinan Tanpa Kemarahan

Meminjam apa kata Wikipedia, kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimpin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menyenangkan, berlaku sebagai pelayan, seperti melayani orangtua atau anak sendiri. Kata pepatah Jawa, “memangku resep tyasing sasono”, yang artinya, kita selalu membuat senang hati orang lain.

Kepemimpinan yang baik menjadikan banyak sifat Allah melebur menjadi karakter pribadi. Kebaikan akan selalu berada di sekeliling pemimpin seperti itu. Aura keindahan, keagungan dan kharisma akan terpacar di setiap langkahnya menapaki bumi. Manusia akan selalu berbaik sangka dan yang pasti ridlo Allah selalu menaungi. Sehingga, jin dan setan segan padanya. Angin, air, tanaman dan hewan menghormati, serta menghimpun kekuatannya untuk membantunya, apalagi manusia.

Kemarahan adalah salah satu nafsu, manifestasi dari kejengkelan. Sementara, kejengkelan adalah manifestasi dari ketidaksukaan, dan ketidaksukaan adalah teman dari kebencian. Kebencian adalah sumber kehancuran, karena kebaikan sebesar apa pun akan tertutupi oleh kebencian. Tak akan terjadi proses dan produk yang baik jika dasar atau suasananya adalah kebencian.

Formalitas adalah kaleng kosong, memiliki bentuk tapi tak punya isi. Dipukul menghasilkan bunyi, tapi selain suara tak ada lain yang bisa dinikmati, baik untuk orang lain bahkan untuk diri si pemukul. Sebaliknya, tanpa sebuah kaleng, susu atau koktail buah tetaplah sebuah minuman lezat, tidak peduli ditaruh dipiring, gelas atau kantung plastik saja. Jadi, berhenti lah memukul kaleng (kemarahan) jika tidak ada sesuatu yang bisa diberikan kepada orang lain. Itu sama sekali tiada berguna, bahkan untuk diri Anda sendiri. Mulai lah untuk memberikan sesuatu (substansi) yang bisa dinikmati orang lain, meski itu mengurangi milik Anda atau kenyamanan (harga diri) Anda. Yakin lah pada Allah, dia akan menggantinya. Jika itu berupa kebijakan atau keputusan, maka yakin lah Allah akan menyukainya.

Lihat lah keunggulan yang dimiliki, jangan lihat kekurangan. Karena keunggulan yang selalu diperbaiki akan melenyapkan kekurangan dengan sendirinya. Ibarat para pengrajin batu aji, mereka melihat keindahan bagian batu yang memukau, meski sebagian sisinya cacat. Mereka hanya fokus pada keindahan sisi batu itu ketika mulai menggosoknya dan mengabaikan yang cacat. Pada akhirnya, batu indah seperti yang dibayangkannya terwujud, dan bagian yang cacat pun hilang.

‘Birokrasi Diambang Roboh’, Analisis Postur SDM Birokrasi Daerah

Pernah kita mendengar analisis gegabah dari mereka yang ada di Jakarta atas belanja pegawai di daerah. Mereka mengatakan, DAU tidak tepat sasaran karana sebagian besar dipakai untuk belanja pegawai. Pernyataan itu adalah hal yang benar secara materi data, namun salah dalam mengambil kesimpulan analisis. Apakah hal itu terjadi karena jumlah DAU yang terlalu kecil, sehingga habis untuk kebutuhan dasar belanja pegawai, atau kah karena terjadi pemborosan belanja pegawai karena jumlah pegawai yang terlalu banyak.

Saat ini sebagian besar daerah mengalami dilema alokasi DAU, karena nilainya terlalu kecil dibanding kebutuhan. Di satu sisi, mereka dituntut untuk melakukan pembangunan infrastruktur dan investasi sosial ekonomi di daerah. Ini wajib di era otonomi, karena pimpinan daerah dipilih melalui Pilkada secara langsung oleh warganya. Agar kepala daerah bisa dikatakan berhasil dan menepati janji kampenye, mereka harus mengalokasikan cukup dana untuk belanja infrastruktur. Konsekuensinya, di sisi lain, dana untuk belanja menambah pegawai ditahan.

Sebagaian daerah lain memilih untuk menambah jumlah belanja pegawai mengikuti kebutuhan pelayanan ideal untuk masyarakat. Ini merupakan pilihan yang sulit.

 (Bentuk ideal postur SDM)




Daerah-daerah yang memilih untuk menahan belanja menambah pegawai, pada waktunya akan mengalami masalah postur kepegawaiannya. Kenapa demikian? Karena secara alamiah, setiap tahun akan ada pegawai yang mengalami pensiun, di sisi lain sejumlah pegawai juga mengalami kenaikan pangkat. Akibatnya jumlah pegawai di level bawah akan terus berkurang. Sehingga postur sumber daya manusianya menjadi kecil di bagian bawah, sebagaimana gambar berikut ini.

Telah jamak diketahui, bahwa sebagian besar berkurangnya pegawai di daerah adalah karena pensiun. Sementara, sebagian besar pegawai yang pensiun adalah mereka yg telah berada di top level organisasi. Dengan pensiunnya mereka, maka banyak jabatan puncak yang menjadi kosong. Sebagian daerah mengatasi masalah ini dengan memperpanjang masa kerja mereka yang sudah waktunya pensiun. Kebijakan ini, untuk sementara cukup menyelesaikan masalah, karena posisi jabatan tetap terisi. 

Namun, apa yang terjadi kemudian. Seiring waktu postur organisasi akan menjadi sebagaimana gambar di samping. Di mana jumlah pegawai di low level semakin kecil, sementara, di level top dan minddle semakin banyak. Karena puncaknya tertahan, maka akan terjadi masalah bottle neck, bagian atas akan menggelembung sedangkan bagian bawah akan semakin kurus. Postur dengan kaki kecil dan terlalu berat di atas ini, secara hukum fisika (alamiah) cenderung mudah roboh.