Selasa, 15 Maret 2011

Tentang Resonansi

Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Hal ini terjadi sebab suatu benda bergetar pada frekwensi yang sama dengan frekwensi benda yang terpengaruhi. Contohnya, jika Anda memetik senar gitar, kebetulan ada teman yang berada dekat juga memegang gitar, maka senar gitar milik teman tadi juga ikut bergetar.

Metafora dari fenomena fisika "resonansi" ini banyak digunakan orang untuk menyampaikan maksud kebaikan pada orang lain. Resonansi kemudian berarti menggetarkan jiwa pribadi yang menyampaikan agar khalayak yang dituju ikut bergetar. Dalam hal ini resonasi juga berusaha memahami hidup ini kepada Anda sendiri, keluarga Anda, orang yang Anda cintai, dan kepada siapapun yang menghargai kehidupan.

Resonansi biasanya ditulis bersumber dari kisah-kisah nyata yang pernah dialami oleh diri sendiri atau orang lain yang ditata sehingga menyentuh perasaan. Resonansi banyak juga ditulis berdasarkan proses perenungan yang dalam si penulis yang diilhami oleh fenomena lingkungan, ilmu, dan wawasan filosofi.

Resonansi biasa dikemas dalam bentuk cerita atau kisah-kisah yang dapat membangkitkan semangat hidup, makna hidup, kebajikan, dan cinta. REsonansi juga bisa ditampilkan dalam uraian metaforis yang sedikit menyindir atau menyentil fenomena kehidupan, dengan maksud mengetuk hati kita.

Selasa, 01 Maret 2011

Jenis-Jenis Pheasant


Bila tempat tinggal anda memiliki pekarangan yang masih kosong dan banyak tumbuh rumput, maka suasana akan lebih hidup jika Anda melengkapinya dengan satwa hias yang unik, seperti ayam mutiara, kalkun atau jenis-jenis pheasant lain di bawah ini. Pekarangan yang asri yang di dalamnya ditinggali satwa jenis ini dijamin akan membuat siapa pun yang lewat akan berhenti sejenak untuk memandangi keindahan tempat Anda dan tentu dibuat iri dengan koleksi satwa Anda.

Ayam Mutiara (Guinea Fowl) 
Satwa ini berasal dari daratan Afrika yang banyak menghuni Savana dan semak belukar secara berkelompok. Di habitat aslinya, unggas ini memakan serangga dan daun-daunan. Ayam mutiara bisa digunakan sebagai semacam “watch dog” karena ia akan mengeluarkan suara yang keras dan berisik apabila ada hewan/orang asing memasuki kawasannya. Ayam mutiara ini bisa terbang, namun lebih suka tinggal dan bertelur di atas tanah.
     Ayam mutiara jantan memiliki tanduk yang lebih besar dan arahnya tegak ke atas. Sedangkan tanduk mutiara betina arahnya membengkok ke belakang. Ayam Mutiara juga dikenal memiliki sifat sangat setia pada pasangannya, sehingga apabila pasangannya mati maka ia akan stres dan dalam waktu dekat akan mati juga. Meskipun lebih sering hidup berpasangan, adakalanya seekor jantan bisa memiliki dua ekor betina.
          Ayam mutiara ini bertelor satu periode sekali dalam satu tahun, biasanya antara bulan April sampai dengan Agustus. Selama periodenya, satu betina mampu bertelur sampai 60 butir.

Ayam Kalkun (Malleagris Gallopavo)
Kalkun hasil domestikasi berasal dari spesies Malleagris Gallopavo, juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Hewan eksotik ini mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual. Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun. 
 

Merak biru (Pavo cristatus)  
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
     Merak jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih dari satu. Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru. Burung betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telur.

Merah Hijau (Pavo muticus) 
Merak Hijau atau dalam nama ilmiahnya Pavo muticus adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, Merak Hijau mempunyai bulu yang indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang bercorak mata biru dan sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul yang arahnya agak ke belakang. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan sama-sama mampu mengembangkan ekornya. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau kecoklatan dan tanpa dihiasi bulu bercorak mata biru.
         Sampai umur satu tahun, sangat sulit untuk membedakan jantan betina pada merak. Apalagi saat masih kecil, baik jantan dan betina memiliki warna yang sama. 
       Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Indocina dan Jawa, Indonesia.

Pheasant (Phasianus colchicus) 
Pheasant jenis ini merupakan pheasant yang paling umum dan jumlahnya sangat banyak karena mudah diternakkan. Bahkan, di Amerika hewan ini sengaja dilepaskan dalam jumlah banyak di padang rumput untuk kemudian dijadikan kegiatan perburuan. Habitas asli pheasant adalah daerah Kaukasus dan Rusia. 

Golden Pheasant (Crystolopus Pictus) 
Mahluk cantik ini aslinya berasal dari Cina bagian barat, namun kini banyak diternakkan di dataran Inggris. Golden Pheasant jantan rata-rata berukuran 90-105 cm, sementara betina 60 – 80 cm.



Lady Amhers (Crystolopus Pictus) 
Pheasant jenis ini berasal dari Cina sebelah barat daya dan Myanmar. Sang jantan rata-rata berukuran 100-120 cm, sementara betina 70 – 90 cm. Jika ingin memelihara pheasant ini, pastikan lingkungan kandangnya tidak basah dan dingin, karena hewan ini tidak menyukai keadaan lembab. 

Blue eared pheasant (White eared pheasant)
Burung pheasant ini berasal dari Cina Tengah. Ukurannya cukup besar, sekitar 96 cm. Antara jantan dan betina secara fisik serupa, yang membedakan adalah ukuran jantan sedikit lebih besar.   

White eared pheasant (Crossoptilon crossoptilon) 
Pheasant ini berasal dari dataran tinggi himalayan, biasanya hidup dalam kelompok besar. Antara betina dan jantan dari segi penampilan tidak banyak perbedaan, hanya jantan sedikit lebih besar. Jenis pheasant ini baru mau kawin ketika sudah berumur dua tahun. Seperti kebanyakan pheasant lain, pheasant putih hanya bertelur 6 – 7 butir setiap tahun antara bulan Juni sampai Agustus. 

Silver pheasant (Lophura nycthemera) 
Pheasant ini berasal dari Asia Tenggara dan China Selatan. Jantan dan betina pheasan ini mudah dibedakan karena jantan berwarna putih hitam, sementara betina berwarna coklat. Ukuran jantan jauh lebih besar, sekitar 125 cm dan betina sekitar 70 cm. 

Ruffed grouse (Bonasa umbellus) 
Jenis pheasant satu ini berasal dari Kanada dan Alaska. Ukurannya seperti ayam kampung. Namun untuk jantan, ekornya seperti kalkun, dapat direntangkan bak kipas. Betina memiliki bulu coklat biasa tidak seperti jantannya yang bulunya lebih atraktif.