Senin, 10 Maret 2014

Percepatan Ekonomi Kabupaten Demak Dalam Kerangka MP3EI



Gagasan Program MP3EI
Arahan Presiden RI dalam Direktif Presiden RI yang disampaikan pada Retreat terbatas pada tanggal 30 Desember 2010
         Dinamika ekonomi regional dan global mengharuskan Indonesia untuk selalu siap menghadapi perubahan.
         Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi regional dan global, yaitu Kawasan Asia Timur Asia, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya negara maju.
         Dengan potensi dan keunggulan yang dimiliki, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju.

Dasar Hukum Program MP3EI 2011 - 2025
µ     Peraturan Nomor 32 Tahun 2011, Tanggal 20 Mei 2011, Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025.
µ     Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Nomor PER.-06/M.EKON/08/2011, Tanggal 25 Agustus 2011, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 2011 – 2025.
µ     Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Nomor KEP.-36/M.EKON/08/2011, Tanggal 25 Agustus 2011, Tentang Sekretariat Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 2011 – 2025.
µ     Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Nomor KEP.-35/M.EKON/08/2011, Tanggal 25 Agustus 2011, Tentang Tim Kerja Pada Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia  (KP3EI) 2011 – 2025.

Posisi MP3EI Dalam Skema Perencanaan


 
















Strategi Utama Program MP3EI

















Tema Pengembangan Pada Masing-Masing
Koridor Ekonomi Indonesia
















Arah kebijakan pengembangan koridor Jawa harus memperhatikan wawasan lingkungan karena daya dukung lingkungan yang sudah sangat kritis. Karena itu pengembangan industrinya diarahkan pada: 1) industri makanan dan minuman, 2) industri transportasi, 3) industri gas dan energi, dan 4) industri telematika.


MP3EI dan Konteks Pembangunan Kabupaten Demak
Ada beberapa hal yang menjadi konsideran dalam menerapkan MP3EI di Kabupaten Demak yaitu dari peraturan pusat, kondisi alam dan arah kebijakan yang sudah ada, yaitu: 1) Industri dan jasa. 2) Kondisi tanah Demak yang berjenis alluvial cenderung untuk mengalami landsubsidance eskalasi besar di samping intrusi air laut yang masif akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. 3) Kebijakan Lahan pertanian pangan berkelanjutan tentunya akan mendapat tantangan besar bila industri yang dihadirkan tidak berbasis pangan. Di samping itu, masalah tenaga kerja yang tersedot ke industri mengakibatkan kelangkaan tenaga pertanian. Pada saat panen, upah tenaga di Demak mencapai Rp. 75.000/hari untuk 6 jam kerja. Bila kecenderungan ini semakin jauh, maka sektor pertanian akan over cost dan menjadi tidak ekonomis. Jika pertanian tidak lagi menarik, maka akan cenderung terjadi perubahan penggunaan lahan. Ujung-ujungnya pembangunan ekonomi menjadi salah arah.

Dari pertimbangan-pertimbangan di atas, maka ada dua item pengembangan yang paling layak untuk diusulkan sebagai kegiatan MP3EI, yaitu:
1. Pengembangan industri berbasis perikanan, produk pertanian, dan peternakan. Program MP3EI yang dapat dimasukkan adalah a) peningkatan akses jalan b) peningkatan fasilitas Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak c) Promosi.
2.  Pembangunan jalan lingkar Mranggen. Dimaksudkan untuk mengurangi hambatan ekonomi berupa kemacetan jalan di depan Pasar Mranggen.

Pengembangan industri berbasis perikanan, produk pertanian, dan peternakan dimaksudkan untuk mengadaptasi potensi Kabupaten Demak yaitu produk-produk perikanan dan agrikultur. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi klasterisasi industri sehingga industri pengolah dapat suplai yang dekat, sementara para pelaku perikanan dan pertanian juga turut terjaga kelangsungannya bahkan meningkat kesejahteraannya.